Tuesday, March 29, 2011

about the number. (part II)

halloo againn, superwomen! :)
setelah membahas mengenai usia untuk menikah, sekarang gimana kalau kita bahas soal tanggal??
yesss.. set the date first! eitt tapi jangan lupaa.. restu dan doa keluarga dah harus di tangan yaa.. supaya semuanya lancar dan ada aja kemudahannya insya Allah.. Amin Ya Rabbalalamiin..

soooo, mari kita bahas yaaa..

2. set the date.
biasanya, setelah ajakan menikahnya diterima oleh pasangannya, seorang pria yang memang berniat tulus dan baik, akan berbicara juga kepada orangtua si wanita.. meminta izin atau restu lebih tepatnya.. hal ini bisa dilakukan sendiri terlebih dahulu oleh si pria, atau dengan langsung melibatkan keluarga si pria.. naaah..setelah restu diperoleh, maka tahap selanjutnya itu adalah kesepakatan mengenai tanggal pernikahan..sekarang itu dah umum rasanya menentukan tanggal yang diinginkan atau dikatakan baik (biasanya kalau orang jawa atau beberapa adat lainnya, ada perhitungannya sendiri untuk tanggal baik oleh yang ditetuakan/sesepuh keluarga), maka kemudian kita mencari dan menentukan gedung acara akad dan atau resepsi (bila acara dilaksanakan selain di rumah)..


untuk di Islam sendiri, ada istilah lain untuk Bulan Syawal (bulan kesepuluh dalam penanggalan Hijriyah), seringkali disebut sebagai bulan menikah.. ada yang mengatakan bahwa pada bulan ini adalah baik untuk menjalin silahtuhrahmi dengan keluarga atau dengan menjalin keluarga baru (read : menikah)..namun ada juga yang mengatakan bahwa ini semata-mata bentuk pendobrakan aturan Zaman Jahiliyah yang melarang dilakukannya pernikahan pada Bulan Syawal karena ditakutkan akan mendatangkan bencana.. tapi apapun alasannya, pada dasarnya sih menurut saya, semua tanggal maupun bulan itu pasti baik.. karena semuanya juga balik lagi ke kesiapan mental dan kondisi pendukung lainnya.. saya percaya semua niatan yang baik, insya Allah juga akan diberikan proses dan akhir yang baik.. Aminn :)


3. decide on wedding invitees.

setelah tanggal ditentukan, kemudian kita tentukan gedung yuk! :)
kenapa begitu?? karena sekarang itu, nyari gedung itu susahnyaaa minta ampun.. bisa-bisa,butuh setahun sebelumnya untuk mendapatkan gedung yang diinginkan di tanggal yang telah kita pilih..karena biasanya untuk tanggal-tanggal favorit, gedung-gedung yang memang sudah jadi incaran banyak orang, suka sudah ada aja gitu yang ngebooking :( ..bahkan, ketika saya survey gedung, sudah ada yang membooking gedung dari 3 tahun yang lalu.. waaaaww hebatnyaaa.. :) hehe..tapi untuk kamu yang punya beberapa pilihan tanggal, yah berdoa saja gedungnya masih free di antara tanggal-tanggal tersebut..amiin :)

untuk menentukan gedungnya itu sendiri.. sebenarnya harus diperhitungkan juga, yaituuuu JUMLAH UNDANGAN..hehe..karena jumlah undangan kan nantinya akan menentukan besarnya gedung yang dibutuhkan..
sebelum survey langsung gedung, kamu bisa mencoba mencari tau beberapa rekomendasi gedung.. bisa dengan browsing atau tanya-tanya teman/saudara yang sudah menikah, atau bila kamu menggunakan jasa WO, kamu bisa minta saran dari WO kamu.. bila kamu mendapatkan sejumlah banyak nama gedung, kamu bisa meng-cut off gedung berdasarkan lokasi nya yang sesuai jangkauan kamu dan calon undangan/keluarga kamu berasal..

untuk pasangan+keluarga yang memang sudah punya bayangan seberapa besar acara yang akan digelar dan berapa banyak undangan yang akan diundang, mungkin akan lebih gampang untuk menentukan beberapa nominasi gedung yang akan dipilih..namun untuk yang belum ada gambaran, untuk pasangan yang belum tau jumlah undangannya, coba deh itung-itung kira-kira siapa aja yang akan diundang.. jangan lupa minta pasangan dan para orang tua (termasuk orangtua pasangan) melakukan hal yang sama.. supaya apa? supaya kita tau besarnya gedung yang pas untuk menampung jumlah undangan kita nanti.. atau memang berbenturan dengan budget, yaudah gapapa, kita bisa mencoba 'merelakan' nya dengan melakukan cut off untuk undangan yang memang tidak terlalu dekat (harus agak kejam rela disini hehehe).. karena ini juga nantinya ikut menentukan jumlah catering yang harus kita persiapkan :)

untuk bahan pertimbangan gedung, nanti kita bahas di post terpisah yaa :)

setelah jumlah undangan tau..mari kita berhitung budget! hahaha

4. set your budget.
yeaaaahh! akhirnya sampai juga kita ke ANGKA yang satu ini :) ini dia ujung tombak (halaaah) acara kita hahaha.. buat pasangan yang budget nya unlimited, mungkin bisa saja langsung menentukan vendor-vendor pernikahannya hanya berdasarkan 'THE TOP THREE' dan tinggal milih mana yang paling sesuai dengan seleranya, namun untuk budget yang memang terbatas atau dibatasi, yah mari kita hitung! :)
My father said : "yang namanya menentukan budget itu jangan liat ke atas, tapi ukur ke badan kita sendiri.."

naaah itu yang selalu saya tanamkan baik-baik selama saya menentukan vendor.. karena siapapun pasti mau hasil yang terbaik untuk momen pernikahannya.. istilah 'ada harga ada barang' emang benar adanya, tapi untuk yang kali ini, kita harus lebih bijak dalam memilih vendor.. bukan hanya yang kita inginkan, tapi harus yang sesuai dengan apa yang kita BUTUHkan.. banyak vendor yang menawarkan harga TERATAS dengan kualitas TERATAS, tapi coba kamu ulik-ulik lagi.. misalnya rajin nanya orang yang ahli atau ke wedding expo.. kamu mungkin bisa menemukan vendor yang memberikan harga TERBAIK dengan kualitas TERBAIK untuk keBUTUHan kamu.. tidak usah gengsi untuk menurunkan kemauan kita menggunakan vendor terbaik dengan harga yang mungkin selangit, jika itu memang tidak kita perlukan.. yang penting itu 'pas di badan' kita :) tapi tetap utamakan juga kualitas yang diperoleh dengan harga yang ditawarkan, jangan sampai pilih yang
lebih murah tapi kamu tidak puas karenanya.. inget, pokonya yang pas! :)
budget itu memang boleh diturunkan, tapi ini gimanapun kan moment 1 kali seumur hidup (amiiinnn :)), kamu juga berhak menentukan vendor yang baik.. kamu bisa mengcombine setiap vendor yang kamu pilih, misalnya vendor untuk item A, kamu pilih vendor yang memang bagus banget, untuk item B, kamu pilih vendor urutan kedua atau tiga tapi dengan kualitas bagus, untuk vendor item C, kamu pilih yang biasa aja tapi tetap sesuai selera kamu, dan begitu juga seterusnya.. pokonya kamu harus pintar" mengcombine vendor agar acara ini bisa menghasilkan output yang OPTIMAL (bukan sebatas maksimal) dengan budget yang MINIMUM, pokonya yang penting Efektif dan Efisien laah kalau kata moto keilmuan di jurusan kuliah saya hahaha..pokonya bener-bener pilih yang tidak hanya pas, tapi SESUAI, yang sesuai budget, yang sesuai selera, yang sesuai kebutuhan kita :)

dan untuk saya sendiri, saya menggunakan cara mengcombine itu tadi.. saya tetap memikirkan kualitas vendor saya, tapi saya juga tidak mau muluk-muluk untuk menggunakan vendor jajaran teratas seluruhnya.. karena apa? saya ingin belajar lebih bijak menentukan apa yang saya butuhkan.. saya juga harus sesuaikan dengan kebutuhan saya ke depannya.. karena hidup saya kan justru baru di mulai setelah hari H itu.. saya kan juga ga mau mengais" setelah hari H, karena tabungan semua ludeesss untukk acara ini.. setidaknya saya masih ingin honeymoon *shyyy* atau menunaikan ibadah umrah dan haji setelah menikah nantinya.. (hahahaha AMIIIIINNNN ya Rabbbb...) dan tentunya saya tetap ingin menyisihkan sejumlah besar dana untuk keperluan rumah tangga dan keluarga baru saya (terutama untuk anak-anak saya) nantinyaa..amiiin.. *sumringahhh :D* hahaha

saya jadi keinget lawakan abang-abang saya, kira-kira begini :
"jangan 1, sepuluhku pun aku beliiiiiii.. tapiiiii.." - hening - "untuk apaaa?" hehehe.. (agak sulit dimengerti kalau ga dipraktekan langsung,hihi maaf yaa kalau jd ga ngertii..hihi :) )
yah kira-kira kata-kata mereka dan papa saya benar-benar jadi 'colekan' sendiri setiap saya memilih vendor atau lainnya.. :)
nah biasanya penyakitnya nih yaah, kalau diliat per item vendor, mungkin keliatan harganya rata-rata yaa.. kita pasti akan nemu tuh momen terpikirkan "hoo harganya masih harga rata-rata nih, boleh lah.." tapi begitu digabung/ditotalkan jumlahnya dengan vendor kebutuhan lainnyaaa,huuummmmm... HIYAAAA! elus dada ajaaaa.. hahaha karena jumlah nya bisa aja gede sekalii.. hihi dan biasanya itu akan lebih banyak habis di catering.. (bisa lebih dari setengahnyaaaaa lah ..nahloh!) hahaha semangaat!

makanyaa..pas ngurus" gini, saya jadi belajar 1 hal : jadilah tamu undangan yang bijak. soalnya kadang ada aja yang suka membabi buta ngiler sama hidangan di pesta, tapi seringkali mubadzir karena ga abis kemakan.. padahal kalau di posisi sekarang ini (yang mempersiapkan acara), catering itu faktor terbesar penguras biaya, hahaha, jadinya kadang suka ngelus dada mikirin makanan terbengkalai mubadzir ga kemakan.. padahal kalau saja mereka tau, biaya buat sepiring itu ga murah loohh.. hihi.. makanya sekarang kalau ke kawinan, saya jadinya lebih memikirkan kebutuhan makanan saya jugaa sih.. yaaah Alhamdulillah, 1 lagi pelajaran bijak yang saya dapat tanpa sengaja :)

setelah nentuin angka ini dan itu.. mari kita tentukan angka yang terakhir! yaituuuu.. JUMLAH ANAK! hahahahaha
ga deengg.. kali ini saya bercandaa.. :) itu mah urusan masing-masing pasangan dan rezeki dari Allah yaaa :) yang pasti semoga diberikan anak-anak yang sehat dan cerdas..amiin..


oke, superwomenn..
kita dah bahas beberapa ANGKA yang menurut saya (secara subjektif) harus benar-benar dipikirkan selama persiapan pernikahan ini..
karena bagaimanapun, seluruh angka itu saling berhubungan..
pokonya inget saja, semua dimulai dengan Bismillah dan Nawaitu yang baik dan tulus, maka insya Allah akan ada limpahan kelancaran dan berkah sepanjang persiapan dan hasil akhirnya.. Amin Ya Rabbalamiiiin..

the last but not the least,
good luck for us, 'bride-to-be'! :)
semangat yaaaa! insya Allah :*

with love,
.Vidya Anggita Iskandar.

Thursday, March 24, 2011

about the number. (part I)

hallooo superwomen!! :)


sebelum memulai semuanya, gimana kalau kita berbicara mengenai angka terlebih dahulu? hmm..ANGKA yang saya maksud disini punya arti yang majemuk sebenarnyaa..agak janggal ya bahasa saya? agak terlalu resmii nampaknyaa hehe..*think* hmm maksud sayaaaa..angka yang saya mau bahas disini mempunyai banyak arti lah intinya..hahaha..karena angka yang harus kita persiap kan itu ga cuma 1 atau 2 aja, tapi banyaak! believe me! (it works! hihi :D) *entah kenapa slogan itu berhasil skali yaa, nyandu di lidahh..hihi cerdas bgt tim kreatifnya :)*

okk..back to the topic!

hmm soal angka, yang kita siapin itu bukan cuma masalah tanggal pernikahan aja.. tapiii..semua angka yang mengiri kita mulai dr awal sampai sepanjang masa persiapan dan hari H. apa saja kah ituu? mari kita coba bahas satu persatu yaa.. :)


1. about our age.
Usia. hmm kadang, ini juga yang selalu jadi dilema banyak wanita. mungkin di antara kita ada yang emang dari lahir atau kecilnya sudah punya impian/target sendiri usia menikah, tapi mungkin ada juga yang akhirnya menikah karena tuntutan keluarga, lingkungan atau 'todongan' pasangan..
kalau di tanya sebenarnya usia ideal menikah itu kapan? saya juga bingung yaa..namun ada penelitian dari Prof Tony (frowm UNSW) yang menciptakan rumus usia ideal menikah dengan rumus aljabar. dan menurut ilmuwan, keakuratannya mencapai 40%.. tapi kalau menurut islam, usia siap menikah itu sebenarnya kan ditentukan saat akil balighnya anak laki-laki dan perempuan. dan di dept. agama Indonesia, rata-rata usia menikah untuk pria adalah 25 tahun dan 20 tahun untuk wanita..

bahkan salah satu teman kantor saya (seorang pria) pernah bercerita bahwa usia menikah nya telah dia perhitungkan mundur dari perkiraan pensiunnya dia nanti, sehingga dia menentukan usia menikahnya di usia yang terbilang muda bagi saya. namun itu contoh yang baik menurut saya, dimana dia tidak hanya memperhitungkan jarak usia dia dan anaknya, tapi juga memperhitungkan juga jarak usia anak-anaknya kelak. alasannya? supaya si 'kakak' punya cukup kesiapan untuk nantinya membimbing adiknya. jujur, saya salut dengan perhitungannya. :)

tapi balik lagi ke soal angka, apapun alasan kita untuk menentukan kapan kita menikah, tidak bisa hanya dikaitkan dengan target menikah atau usia, tapi bagaimana kesiapan mental kita.. saya selalu percaya, usia tidak berbanding lurus dengan kedewasaan.. kesiapan mental disini bukan hanya berhenti di kesiapan mental mempersiapkan pernikahan loh yaa.. tapi jugs untuk apa yang harus kita hadapi setelah moment jadi 'ratu sehari' itu berakhir :)..dan bukan CUMA berdua pasangan ajaaa.. tapi hidup ke depan bersama pasangan SERTA anak-anak kita nanti.. sudah siapkah kita berbagi tanggung jawab dan menanggung kehidupan calon manusia lainnya sepanjang sisa usia kita? :)

hmmm..sedikit berbagi mengenai alasan saya yaa..
saya itu bukan si anak kecil yang punya impian menikah muda, tidak juga terpikirkan saat saya SMA atau bahkan kuliah..TIDAK PERNAH.. inget banget kalau saya selalu memperkirakan kesiapan menikah saya adalah di usia 26 atau 27 tahun.. yaah kira-kira kalau diukur dari usia lulus S1 saya (22 Tahun), lalu ditambah lama waktu kerja sekitar 3-4 tahun,dan atau diselingi juga dengan mengambil pendidikan S2, maka saya baru bisa memulai pernikahan di usia 26-27 tahun.. setidaknya pada usia tersebut, saya harap saya telah siap berbagi 99% waktu, pikiran dan tenaga saya untuk keluarga baru saya kelak..apalagi saya juga punya banyak hal yang ingin saya capai/lakukan, yang tadinya saya pikir akan sangat terbatasi bila saya menikah nantinya.. jadi saya butuh 'waktu sendiri' dulu untuk mewujudkan apa yang saya impikan.. tapiiiiiiiii.. itu semua berubah setelah saya bertemu my Mr. G. Dia memberikan sudut pandang lain mengenai menikah muda. (next time saya cerita ya :) ). intinyaa, saya mentolerir angka yang telah saya tentukan sebelumnya. toh kalau menurut Islam atau dept. Agama, usia saya dan Mr. G sudah ideal boleh menikah.. hihi *nyengir kuda*
dan kalau di tanya apakah saya menyesal? insya Allah, tidak. karena saya sudah menentukannya dengan Nawaitu yang baik, memulainya dengan Bismillah dan menjalani nya dengan La haula wala Quwwata illa billah :). (Amin ya Raaaabbb..)

sering denger perkataan, 'biarkan waktu yang menjawab/menentukan'? mungkin maksud perkataan itu, tidak hanya melibatkan waktu yang menggiring kita di usia yang tepat, tapi juga pada waktu yang akan menggiring calon pasangan yang mampu membuat kita merasa yakin bahwa kita telah siap untuk menikah (read : pasangan yang tepat di waktu yang tepat) :).

sooooo, what is your number?? :)

(to be continue..)


with love,
.Vidya Anggita Iskandar.

why do i write this blog?

hmmmm..
why do i write this blog?

hmmm..to be honeestt..
i have no idea. haha..

actually, there was no answer provided. as i don't write this blog for commercial. i write this blog, because i want to share my wedding preparation 'journey'. ;) all about the ideas, venues, vendors, etc..
not just for my friends or the other bride-to-be out there. but for reminds me about everything i have to deal/face with for my preparation. for my memories. :)

i'm not a famous person, so maybe people will not remember to my every word. but that's okay. :) but if you do, deep inside of my heart will say, Alhamdulillah and good luck for you then :) (of course, don't forget to say 'Bismillah' and a great 'Nawaitu') :)

so, maybe this blog is not a great one to read.. maybe there are too many blogs already in existence. but with this blog, i hope will reminds me about my 'ocean size love' stories. my 'lika-liku' -wedding preparation..
my 'sekat-sekat bambu/petak-petak sawah/kotak-kotak laci' (read : ruwet) moments :) hihi

and if in some way something i write here helps another bride-to-be, then the time it takes to write is worth the effort. insya Allah :)

soo.. what can i say?
pls, enjoy! :)
and the last but not least,

have a great days, superwomen :)

with love,
.Vidya Anggita Iskandar.